Bahaya Tarekat Sufi [Tasawuf]

بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله الأمين وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد

DIFINISI SUFI
Kata Tashawwuf atau shufiyyah diambil dari kata Shuf yaitu kain wol yg terbuat dari bulu biri2 (Lihat lisanul Arab 9/199) Istilah ini belum pernah dikenal pd zaman Salaf. Istilah ini muncul belakangan setelah abad ke-3 H.

DR. Shabir Thu’aimah berkata: “Yang nampak, bahwasanya kerahiban Nasarah yg biasanya mereka memakai pakaian Shuf(wol) ditempat2 mereka begitu besar pengaruhnya terhadap para pelaku thashawwuf ini dipermukaan bumi yg telah dibebaskan oleh Islam dengan Tauhid.” (Shuffiyyah Mu’Taqadan wa maslakan hal.17)

Syaikh Ihsan Ilahi Zhahir berkata: “ketika kita mendalami Ajaran2 Shufiyyah yg klasik dan kontemporer dan perkataan2 mereka yg dinukil dari mereka dan terdapat dalam kitab2 mereka yg klasik dan kontemporer, maka kita akan melihat perbedaan besar antara ajaran2 Shufiyyah tsb dan ajaran2 Al-Qur’an dan Sunnah.

Demikian juga kita tidak melihat akar dan sumbernya dari sirah Nabi Shallallahu’alaihi wasallam penghulu para makhluk dan sirah para sahabatnya yang mulia para makhluk pilihan Allah. Bahkan kita melihat bahwa ajaran2 Shufiyyah diambil dan di comot dari kerahiban Nashara, Kependitaan Hindu, Ritual Yahudi, dan kezuhudan Budha”  (at-Tashawwuf al-Mansya’ wal Mashdar hal.28)

MACAM-MACAM KELOMPOK SHUFIYYAH

1. Al-Isyraqi, yg beranggapan bahwa ilmu dan ma’rifat diturunkan kedalam jiwa dengan sebab meditasi jiwa yg lama,karena akan mendapatkan Isyraq(pancaran cahaya) Ilahi. Pemikiran ini sama dengan pemikiran Budha dalam hal melatih jiwa dengan hal2 yg berta.

2. Shufiyyatul Haqaiq, yaitu membersihkan jiwa mereka dan memenuhinya dengan pemikiran seperti model filsafat Hindu.

3. Shufiyyatul Hulul, Yang beranggapan bahwa Allah menjelma dalam Para Makhluk-Nya. Mereka menganggap bahwa arwah2 mereka adalah Lahutiyyah (Ilahiyyah), dan jasad2 mereka adalah Nasutiyyah(Insaniyyah).diantara Gembong model kelompok ini adalah al-Hallaj

4. Shufiyyah Wihdatul wujud, yg mengatakan bahwa semua yg berwujud dialam semesta adalah penjelmaan Allah. Gembong kelompok ini adalah Ibnu Arabi yg berkata:  “Hamba adalah Tuhan dan Tuhan adalah Hamba Duhai seandainya siapakah yg Mukallaf?  Jika engkau berkata hamba maka dia Adalah Tuhan Atau engkau katakan Tuhan maka bagaimana dia diberi beban taklif?”

LANDASAN SYAR’I KAUM SUFI
kaum Sufi menyandarkan ajaran Agamanya kepd hawa nafsu mereka yg mereka namakan dg Kasyaf dan Ilham.mereka begitu menjauhi ilmu dari ulama Sunnah dan lebih mengutamakan ilmu Kasyaf yg digambarkan oleh Ibnu ‘Arabi dg perkataannya: “Sesungguhnya seseorang tidak akan sempurna disisi kami dalam maqam ilmu sehingga ilmunya diambil LANGSUNG DARI ALLAH Azza wa jall…  Maka bukanlah ilmu melainkan yg berasal dari kasyaf dan syuhud.”  (thabaqah Sya’rani 1/5)

Abu Yazid al-busthami berkata:
“Kalian mengambil ilmu dari tulisan para ulama yg sudah mati, sedangkan kami mengambil ilmu dari dzat Yang Maha Hidup yg tidak pernah mati, kami katakan: telah mengabarkan kepadaku hatiku dari Rabbku!.”  (Thabaqah Sya’rani 1/5)

Perkataan dan keyakinan ini jelas menunjukkan kejahilan yg sangat terhadap sunnah Rasulullah dan manhaj yang Haq. perkatan mereka ini mengandung ajakan kepada kaum muslimin agar meninggalkan semua kitab hadits yg mengandung sanad2 yg tsabit dari Rasulullah, karena para pemilik riwayat2 ini sudah meninggal dunia, bahkan Rasulullah sendiri sudah meninggal dunia.

SHUFIYYAH DAN HULUL
Pemikiran Hulul berasal dari pemikiran Nashara yg menganggap Allah menjelma pada Isa. Pemikiran ini dicetuskan pertama kali oleh Husain bin Manshur al-Hallaj yg menetapkan bahwa Allah menjelma pd segala sesuatu,t idak ada beda antara Khaliq dan makhluk, ia berkata: “Aku adalah yg jatuh dan siapakah aku yg jatuh Kami adalah dua ruh yg menjelma dalam sebuah tubuh jika engkau melihatku maka engkau akan melihat Nya dan jika engkau melihat Nya maka engkau akan melihat kami.”

Kelompok lain meyakini Hulul ‘Am yaitu bahwa Allah menjelma pd segala sesuatu dan bahwasanya ALLAH DISEMUA TEMPAT Ibnul faridh berkata dalam kitabnya Futuhat Makkiyah 3/498 “Dzat makhluk adalah Dzat Khaliq yg ada didalamnya Maka janganlah engkau ingkari karena sesungguhnya alam semesta adalah Dzat-Nya.’

SHUFIYYAH DAN WIHDATUL WUJUD
Wihdatul wujud adalh keyakinan kufur yg merupakan kelanjutan dari pemikiran Hulul.  Keyakinan ini menyatakan bahwa tidak ada sesuatu kecuali Allah, tidak ada pemisahan antara Khaliq dan Makhluk, keyakinan ini berasal dari pemikiran Hindu,Budha dan Majusi.

Pencetus pemikiran ini terbagi menjadi 2 kelompok

1. Kelompok yg memandang bahwasanya Allah adalah ruh dan bahwasanya alam adalah jisim dari ruh tsb, jika Manusia telah mensucikan dirinya maka dia akan bersatu dengan ruh yaitu Allah.

2. Kelompok lain beranggapan bahwa seluruh yg ada dialam semesta ini tidak ada hakikat bagi wujudnya kecuali wujud Allah

WIRID-WIRID SUFI
Kaum Sufi selalu mengamalkan dzikir2 dan wirid2 Bid’ah yg dibuat oleh Mursyi dan ulama mereka bahkan mereka lebih mengutamakan bacaan wirid2 tsb diatas tilawah al-Qur’an. Wirid-wirid ini mereka sebut dengan dzikir2-dzikir khusus, sedangkan dzikir-dzikir yang datang dalam kitab dan sunnah mereka sebut dzikir umum, seperti kalimat La Ilaha Illallah menurut mereka zkikir umum sedangkan zikir khusus menurut mereka adalah nama Allah.

SHUFIYYAH DAN NYANYIAN
Diantara pokok-pokok ajaran shufiyyah yg bathil adalah mereka bertaqarrub kepada Allah dengan Nyanyian dan tarian.. seperti orang-orang nasharah yg melakukan ritual nyanyian dan tarian di gereja-gereja.

Al-Imam Syafi’i berkata: ”Aku tinggalkan di baghdad sesuatu yg di ada-adakan oleh orang-orang zindiq yg mereka namakan taghbir (nyanyian di iringi gendang) mereka menghalangi manusia dengan taghbir tsb dari Al-Qur’an.

Al-Imam Ahmad ditanya tentang hal itu maka Beliau berkata: “Aku membencinya dia adalah Bid’ah.”  ditanyakan “Apakah engkau duduk bersama mereka?”  beliau menjawab “Tidak”  Demikian juga para Imam lain membenci hal tsb.

GUGURNYA KEWAJIBAN SYARI’AT MENURUT SHUFIYYAH
Mereka beranggapan bahwa perintah-perintah dan larangan-larangan adalah simbol-simbol orang-orang awam. Adapun mereka yg telah melakukan Riyadhah (pelatihan jiwa) sehingga sudah sampai tingkat Jauhar(Hakikat) maka mereka sudah lepas dari perintah dan larangan. Sehingga orang Shufi menganggap tidak berdosa bila meninggalkan sholat.

 

KITA KENALI UNTUK KITA JAUHI…

 

Artikel Terkait:

Tentang lataghdhab
Herbal Shop Al-Khair | Mudah, Aman dan Amanah | Segala Kebaikan Obat Ada di Thibbun Nabawi dan Herbal Alami :: FORMAT PEMESANAN LEWAT SMS :: Jenis Produk, Jumlah#Nama#Alamat (RT/RW, Kel/ Kec, Kodepos)#No. HP#Bank KIRIM KE 081210110323. Barokallahu fykum

One Response to Bahaya Tarekat Sufi [Tasawuf]

  1. Bratayuda says:

    Lebih bahaya lagi adalah kelompok awam yang sangat mayoritas, shalat hanya mengharap pahala dan ganjaran surga tidak ikhlas lillahi ta’ala, atau shalat orang-orang bodoh yang lalai ( faailulilmushliin) hanya mengugurkan keajiban.

    Semua itu karena mengerjakan shalat tetapi tidak tahu akan Tuhan nya, tuhan hanya di tulis jadi lafadz, dan di ucapkan hanya suara, tetapi mata hatinya buta ta dapat menggenali Tuhan nya.

    orang-orang spt ini banyak sekali di kalangan umat islam, shalat hanya jadi keajiban ceremonial, sehingga shalat nya tidak berbekas pada amal perbuatan dalam kehidupan, yang tapak adalah kerusakan moral, sebab agama hanya di jadikan kekuatan logika, kehilangan unsur spiiritualnya, dan itu terbukti nyata.

    ketika kitaintropeksi diri dalam shalat apakah benar mata hati nurani kita melihat Allah.?. kita panggil Tuhan dengan nama Allah, tetapi siapakah dan seperti apakah yang Punya Nama Allah itu…?. manusia bukan menyembah nama tetapi siapa wujud dibalik nama Allah.

    Inni wajahtu wajhiya lilladzi ( sesungghnya aku menghadapkan wajah,rupa,sifat, diri, kepada wajhiya( wajah, sifat,) Nya. ” Dimana kamu menghadap disanalah ajah Allah” . , “kami lebih dekat dari urat leher nya” . lalu siapakah Allah itu…?, inilah yang terpenting yang harus di fahami dan di ketahui oleh umat yang ber Tuhan. Seorang Hamba bukan psakitan, dan pedagang, yang hanya takut saja, atau hanya jual beli ibadah dengan pahala dan surga.

    Bukanah ALLah berfrman, bahwa Dialah yang akan mengajarkan kepada manusia segala sesuatu yang tdak di ketahui nya dengan kalam Nya. ( Allah mengajarkan langsung).
    “Alqur’an adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang orang yang diberi ilmu, tiada yang mengngkarinya kecuali orang-orang yang zalim”.

    semua ayat-ayat tsb perlu di fahami dengan benar(haq) ayat Alqur’an penuh penafsiran yang multi dimensi. Janganlah terlalu cepat mehyalahkan dan menilai negatif kelompok lain, sebelum mampu membuktikan secara nyata kesalahanya, bukan secara prasangkaburuk. Sebab bukti akan haqikat kebenaran yang sebenar benarnya dalam pengamalan secara bathiniah, kejiwaan dalam spiritual lebih nyata, dibanding ibadah penuh kebutaan yang di pandu olah pikiran dan bukan oleh hati.

    Bukankah Rasulullah saw pun menerima wahyu dengan cara uzlah (tafaqur, samadhi, meditasi), dan Beliau saw adalah uswatun hasanah yang patut sekali untuk di teladani. Tidak perlu mengkambing hitamkan dan menyalahkan memfitnah cara agama lain dalam hindu dan budha. Rasululah pun mengguakan tata cara agama-agama sebelum nya.

    Dan sebagai mana Allah ber firman bahwa : orang-orang yang beriman adalah mereka yang meyakini berbagai perkara yang diturunkan kepada Engkau(Muhammad), dan berbagai perkara yang diturunkan sebelum Mu ( ajaran-ajaran sebelum Nabi Muhammad, yaitu, zabur, taurat injil, hindu, budha, zoroaster, dan agama-agama lain nya) sehingga islam dalam risalah Muhammad saw menjadi ajaran untuk seluruh umat manusia.

    wassslam

Tinggalkan komentar