Keutamaan Rasa Malu

Pada pembahasan kitab Riyadhussholihin bersama ust Ali Basuki kali ini masuk pada Bab Adab yang masuk pada bagian rasa malu,

Malu yang syar’i tidaklah mendatangkan kecuali kebaikan, sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imran bin Hushain radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 اَلْحَيَاءُ لاَ يَأْتِي إِلاَّ بِخَيْرٍ.

 “Malu itu tidak datang kecuali dengan membawa kebaikan.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 5652 dan Muslim, no. 53).

Dalam redaksi lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 اَلْحَيَاءُ خَيْرٌ كُلُّهُ.

 “Malu itu semuanya baik.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 54).

Bahkan dalam sebua hadits disebutkan bahwa Rasulullah memiliki sifat sangat Pemalu sebagaimana disebutkan,

Dari Abu Sa’id, ia berkata ;

كان النبي صلى الله عليه وسلم أشد حياء من العذراء في خدرها، وكان إذا كره [شيئاً] عرفناه في وجهه

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih pemalu dari pada gadis dalam pingitan. Jika beliau tidak menyukai [sesuatu], maka akan kami ketahui dari wajahnya.”

Bagaimanakah selengkapnya kajian yang berkaitan dengan rasa Malu ini?  & bagaimana keutamaan yang ada didalamnya? kajian selengkapnya bisa didownload disini